Monday, March 6, 2017

I Just Want You to See The Real "ME"

I Just Want You to See The Real "ME"


Setiap orang pasti memiliki sisi gelap, atau sisi buruk yang tak ingin ia tunjukkan kepada orang lain. Sisi paling kelam yangg mungkin akan bisa membuatnya dibenci jika ia ungkap, terutama kepada orang terkasih. Pacar misalnya.

Demikian juga denganku, aku memiliki banyak sisi buruk yang tak ingin kubagi kepada orang lain, sisi kelam yang rasanya ingin kusembunyikan saja. Namun seperti sekian banyak orang lainnya, aku juga tak ingin hidup dalam kebohongan. Aku ingin diterima, sebagai diriku apa adanya, diterima baik dan buruknya diriku, serta sifatku. Aku tak perduli orang lain, aku hanya ingin diterima, hanya olehmu.

Mungkin itulah alasan mengapa aku selalu berlaku kasar kepadamu. Bukan karena aku membencimu, atau ingin membuatmu menjauh, aku hanya ingin kau melihat diriku yang sebenarnya, bukan diriku yang kau inginkan.

Aku ingin kau melihat seperti apa sejatiny aku ini. Seperti apa buruknya diriku, sembari sedikit berharap, jika kau mau menerimaku.

Mungkin kau sadar, perlakuanlanku yang terkesan kasar padamu, tak pernah sekalipun terasa pedih. Karena semua yang kulakukan kudasarkan pada perasaanku padamu. Aku sering menjahilimu, mencubit, menendang, menyandung dan mengejekmu, tapi jika kau perhatikan lebih dalam, selalu ada senyuman di setiap tindakanku.

Dan kau juga mungkin sudah sadar, bahwa aku selalu diam saat marah, saa tak senang dan kecewa padamu. Mungkin kau sudah sadar, atau itu hanya harapanku, yang ingin kau menyadarinya.

Bukanya aku tak bisa menebar senyum dan belaian lembut seperti mereka, aku hanya tak mau saja, menyembunyikan jati diriku. Aku ingin kau lihat seberapa buruk dan seberapa menyebalkannya aku, agar saat aku bilang cinta padamu, kau menjawab dengan sepenuh hatimu.

Namun sadarkah kau, terkadang itu terasa sangat sulit. Terlebih saat aku tak sadar kondisimu, dan posisiku. Ada saat dimana kau kesal dengan semua tingkahku, dan mengatakan benci padaku. Rasanya sakit tahu.

Saking sakitnya sampai aku ingin berhenti dan menjaga jarak darimu. Namun perasaan suka-ku dan sayangku padamu, rasanya sulit untuk melupakan semua itu.

Akhirnya aku putuskan untuk terus berada di sampingmu, meski mungkin hanya sebatas sebagai seorang teman, atau justru pengganggu. Tak peduli mana yang kau lihat dari diriku, jauh di lubuk hatiku ini ada cinta, yang hanya untukmu.

...

Sulit rasanya berada di sisi gadis yang kau sukai tanpa menunjukkan perasaanmu. Memendam itu lebih mengerikan loh, bagai bom waktu, entah kapan perasaan ini akan meledak, dan mungkin saat itu aku takkan bisa menahan rasa cintaku, dan mengutarakannya padamu.

Ituah yang akan merusak semuanya, kepercayaanmu, keperdulianmu, dan jarak diantara kita. Kita akan makin menjauh, baik aku maupun dirimu. Kau juga takkan terbuka lagi padaku, dan itulah yang aku tak mau.

Andaikan aku bisa sedikit mengerti perasaanmu, mungkin saat itu aku bisa lebih berani, untuk lebih lama berada di sisimu.

...

Maaf, karena hanya sebatas itu, aku tak mampu lebih dekat padamu. Karena itu akan merusak diriku, merusak hatiku. Aku ini hanya sebongkah es yang rapuh, dan kau adalah mentari pagi yang menyilaukan. Kita bisa bersama, namun akan selalu ada jarak antara kita.

...

Setidaknya selama kita terus dekat. Karena itu aku ingin menjauh darimu. Sedikit menjauh dan berhenti menjadi sahabatmu. Aku ingin menjadi seseorang yang berkesan dalam hidupmu, orang yang akan selalu kau ingat sepanjang waktu.

Namun itu sangat sulit, dan aku malah menjadi sebatas bayangan, bayangan kelabu dalam kenanganmu. Yang mungkin, kini sudah kau lupakan.

....

Kau tau, jujur, terkadang aku merindukanmu. Cinta tersem
Powered by Blogger.